Rabu, 07 Januari 2015

Sejarah Dibalik Majunya Republik Korea Selatan



Republik Korea Selatan adalah negara miskin dan hancur setengah abad yang lalu. Sekarang Korea Selatan adalah salah satu kekuatan ekonomi dan demokrasi didukung dengan tentara yang bertambah besar”. Donald Rumsfeld (21 Oktober 2005)
Dokumenter Australia berjudul “Ship Ahoy” menyebut keajaiban perkembangan ekonomi Korea Selatan sebagai “Salah satu misteri terbesar dunia modern”. 25 Agustus 2005.
Tapi tidak ada yang misteri bagi rakyat Korea Selatan.
Ada 1 orang yang membuat ini menjadi kenyataan : Park Chung Hee “The Miracle Worker of the Han River”.



Dalam kondisi terburuk negara Korea Selatan, 3000 tentara Korea Selatan dipimpin oleh Jendral Park Chung Hee menduduki kota Seoul yang sekarang dikenal sebagai “Kudeta Militer 16 Mei 1961″. Saat kudeta ini terjadi, Korea Selatan adalah negara termiskin dari 120 negara yang menjadi anggota PBB. GDP Filipina saat itu adalah $ 170 per kapita dan Thailand $ 260 per kapita, sedangkan GDP Korea Selatan hanya $ 79 per kapita.
Korea sudah mengalami 30 tahun penjajahan brutal oleh Jepang. Setelah kekalahan Jepang di perang dunia kedua, Korea meraih kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus 1945. Tapi rakyat Korea tidak siap menghadapi perang Korea yang terjadi di tahun 1950. Perpecahan Korea dan perang saudara tersebut menyebabkan Korea hancur. Rakyat Korea tidak memiliki apapun. Ribuan pengemis dan orang miskin yang lapar mengais-ngais selokan untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Jutaan orang tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki rumah, cedera, atau telah meninggal. Kenyataan pahit bahwa tidak ada sedikitpun perkembangan ekonomi setelah kemerdekaan diraih oleh Korea pada tahun 1945. Kedua pemerintahan Korea Selatan yang pertama merupakan pemerintahan tidak produktif, tidak kompeten, dan korup. Ditambahkan lagi Korea Utara lebih maju dalam seluruh aspek perkembangan ekonomi. Setiap hari ada kerusuhan dan protes terjadi setiap hari. Ancaman dari Korea Utara sedang berada pada puncaknya. Rakyat tidak percaya pada pemerintah yang korup. Negara juga mengalami penderitaan dari defisit ekonomi yang terjadi.
Korea Selatan siap berubah.
“Kami militer Korea Selatan telah mengambil alih pemerintahan negara, kongres, dan membentuk dewan revolusi militer. Kami sudah memutuskan bahwa para politisi saat ini sudah tidak mampu mengemban kepercayaan rakyat dan masa depan bangsa ini. Kami akan menyelamatkan negara kami dari penderitaan dan kebingungan. Sekarang kita adalah bagian dari revolusi besar. Kita akan membuat sejarah dan membangun bangsa yang baru. Dengan darah dan keringat kita akan membuat masa ini menjadi masa paling cerah dalam 5000 tahun sejarah Korea. Hasil dari kerja keras kita akan dinilai oleh generasi yang akan datang”. Park Chung Hee.
Pada tahun 1963, Park Chung Hee secara sah memenangkan pemilu presiden dan menjadi presiden kelima dari Republik Korea Selatan. Ia terpilih empat kali lagi dan melayani rakyat Korea Selatan selama 15 tahun hingga akhirnya dia dibunuh pada tahun 1979. Presiden Park Chung Hee membagi rencana pembangunan Korea Selatan menjadi 7 tahapan pembangunan 5 tahunan. Dari pertama rencana beliau sudah menghadapi tantangan yang sangat besar. Pemerintah Korea Selatan sendiri tidak mampu mendanai pembangunan ekonomi dan masalah ini bertambah parah saat Amerika Serikat dibawah JFK memutuskan untuk menghentikan bantuan ekonomi ke Korea Selatan.
“Saya tahu kita miskin, tapi saya baru tahu kalau kita semiskin ini sekarang”. Park Chung Hee. Namun Korea Selatan terselamatkan saat Jerman Barat setuju memberikan DM 140 juta ditukar dengan tenaga kerja perawat dan penambang. Ribuan menawarkan diri untuk dikirim ke Jerman Barat. Pengorbanan mereka menjadi awal dari modernisasi ekonomi Korea Selatan. Slip gaji mereka mencapaikan 2% dari GDP negara saat itu. Tahap pertama adalah membangun fondasi untuk industri masa depan Korea.
Park Chung Hee memerintahkan dibangunnya pelabuhan, jalan tol, rel kereta, sistem komunikasi, pabrik pengolahan air, pembangkit listrik, bendungan hidroelektrik, dll. Ia juga membantu pembangunan industri tekstil, semen, pupuk, pertanian, dan industri dasar lainnya. Dengan pabrik-pabrik ini, ia mulai membangun pusat industri diseluruh negeri.
Bantuan ekonomi tambahan datang setelah pembicaraan dengan Jepang selesai pada tahun 1965. Setelah negosiasi ini Korea Selatan menerima bantuan sebesar $ 600 juta. Ini memungkinkan Park Chung Hee untuk mengekspansi industri Korea. Tapi hal ini menyebabkan rakyat Korea Selatan marah karena Jepang adalah negara yang pernah menjajah Korea.
Korea Selatan mendapatkan bantuan tambahan saat dimulainya perang Vietnam. Amerika Serikat meminta Korea Selatan bergabung dalam perang ini. Park Chung Hee melihat peluang untuk membangun kembali hubungan dengan Amerika Serikat dan mendapatkan bantuan ekonomi. Dengan memutuskan untuk ikut dalam perang Vietnam, Korea Selatan mengirimkan 320 ribu personel tentara. Jumlah ini merupakan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Hal ini memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun ekonomi Korea Selatan. Tidak hanya mendapatkan bantuan ekonomi, mereka juga mendapatkan bantuan mempersenjatai militer Korea Selatan dengan senjata modern. Selain itu gaji tentara Korea Selatan juga dibayar oleh Amerika Serikat yang memberikan pendapatan tambahan bagi ekonomi Korea Selatan. Slip gaji mereka dikirim ke kampung halaman untuk membangun daerahnya masing-masing. Perang ini juga mempromosikan barang-barang ekspor Korea Selatan yang pada akhirnya membantu berkembangnya ekonomi Korea Selatan. Pada akhir tahap pertama pembangunan (1967) pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mencapai 7,8%.
Presiden Park memulai program baru bernama Program Desa Baru untuk merevitalisasi daerah-daerah pinggiran di Korea Selatan. Pertama-tama ia menggunakan dana pemerintah untuk menghapus hutang-hutang para petani dan nelayan. Kemudian ia baru mulai memodernisasi daerah pinggiran Korea. Rumah modern mengganti rumah tua sedangkan mesin menggantikan tenaga manusia. Tidak hanya meningkatkan produktivitas ekonomi dan  standar hidup rakyat Korea yang tinggal di daerah, tetapi juga memberikan fondasi yang kokoh untuk ekonomi Korea Selatan.
Pada tahun 1970-an, tahap kedua dan ketiga dilaksanakan. Pada tahapan ini, Park Chung Hee memberanikan berinvestasi secara besar-besaran ke pabrik baja, mesin, pembuatan kapal, elektron, dan industri kimia. Dua belas kota industri dibangun di beberapa daerah dan Korea mulai berubah dari negara pertanian menjadi ekonomi berbasis industri. Park juga menekankan pentingnya industri berteknologi tinggi. Industri kimia besar, industri baja, industri pembuatan kapal, industri pengolahan, dan industri otomotif berkembang dari tenaga kerja Korea yang murah dan bantuan pemerintah. Pusat industri Pohang, pengolahan minyak bumi, dan industri petrokimia adalah beberapa industri yang secara pribadi dibangun oleh Presiden Park. Beliau juga memerintahkan beberapa perusahaan besar untuk memasuki bidang-bidang baru. Pada tahap ketiga pertumbuhan ekonomi Korea Selatan mencapai 9,7% walaupun pada saat itu terjadi krisis minyak pertama. Korea Selatan merupakan negara yang paling tinggi pertumbuhan ekonominya saat itu. Kesuksesan ajaib ini dikenal dengan istilah “The Miracle of The Han River” atau Keajaiban Sungai Han.
Pada tahun 1977, ekspor Korea Selatan menembus angka DM 1 juta dan GDP mereka menjadi $ 944 per kapita. Pada tahun 1979, Presiden Park Chung Hee dibunuh karena perebutan kekuasaan. Pertumbuhan ekonomi Korea berhenti sesaat setelah krisis minyak kedua terjadi. Park Chung Hee mempengaruhi semua aspek dari ekonomi Korea Selatan. Pentingnya rencana pembangunan ekonomi Park Chung Hee  dan kesuksesan beliau tidak dapat diukur. Semua industri Korea Selatan yang berdiri saat ini dan prestasi-prestasi perusahaan Korea adalah hasil dari kerja keras beliau. Dengan mimpi dan idenya ia mempersiapkan Korea Selatan untuk menghadapi masa depan.
Korea Selatan :
Negara terluas ke 102 dan Populasi terbesar ke 59.
Negara rangking ke 6 dalam kekuatan militer diluar kekuatan nuklir
Produsen semikonduktor terbesar di dunia.
Produsen kapal terbesar di dunia. Menyuplai 41,1 % dari permintaan perkapalan dunia.
Produsen otomotif kelima terbesar di dunia
Produsen baja terbesar kelima di dunia.
Distilasi minyak bumi terbesar kelima didunia ada di Korea Selatan.
Memiliki simpanan valas dan emas terbesar keenam di dunia.
Sekarang menjadi kekuatan ekonomi kesepuluh di dunia.
GDP per kapita 2011 : $ 31,410.

1 komentar:

  1. Casino & Sportsbook Review, Coupons, Promo Code, Deals
    Read Casino & Sportsbook's review, including the top 경상북도 출장안마 Promo Code 진주 출장마사지 & Bonuses for December 전주 출장안마 2021! Check our 인천광역 출장안마 2021 bonus, promotions, games, 논산 출장샵 and more!

    BalasHapus